Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Panduan Lengkap Tertib Haji: Memahami Makna dan Pelaksanaannya

Tertib haji adalah salah satu prinsip dasar dalam pelaksanaan ibadah haji yang memastikan setiap tahapan dilakukan dengan benar dan sesuai urutan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tertib haji secara mendetail, termasuk pengertian, dalil terkait, hukum, waktu, tempat, dan cara pelaksanaannya. Mari kita mulai dengan memahami makna tertib haji dalam ibadah haji.

Pengertian Tertib Haji

Tertib haji berarti melakukan rangkaian manasik haji sesuai urutan yang telah ditetapkan. Ibadah haji terdiri dari beberapa rukun dan wajib haji yang harus dilakukan secara tertib. Ketertiban ini penting untuk menjaga keabsahan haji dan menunjukkan kepatuhan jamaah terhadap tuntunan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalil dan Hukum Tertib Haji

Tertib haji didasarkan pada petunjuk yang terdapat dalam Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu dalil yang menunjukkan pentingnya tertib dalam ibadah haji adalah firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 197:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

“al-ḫajju asy-hurum ma‘lûmât, fa man faradla fîhinnal-ḫajja fa lâ rafatsa wa lâ fusûqa wa lâ jidâla fil-ḫajj, wa mâ taf‘alû min khairiy ya‘lam-hullâh, wa tazawwadû fa inna khairaz-zâdit-taqwâ wattaqûni yâ ulil-albâb”

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (berkata kotor), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji…”

Selain itu, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Ambillah dariku tata cara manasik kalian.” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa setiap rangkaian ibadah haji harus dilakukan sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, termasuk menjaga tertib haji.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tertib Haji

Waktu Tertib Haji

Tertib haji harus dipatuhi sepanjang pelaksanaan ibadah haji, mulai dari niat ihram hingga tahallul akhir. Berikut adalah rangkaian waktu yang harus diikuti dalam tertib haji:

  1. Ihram: Dilakukan di miqat, yaitu batas-batas yang telah ditentukan.
  2. Wukuf di Arafah: Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  3. Mabit di Muzdalifah: Bermalam di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah pada malam 10 Dzulhijjah.
  4. Melontar Jumrah Aqabah: Dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah.
  5. Tawaf Ifadah: Dilakukan setelah melontar jumrah aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
  6. Sa’i: Dilakukan setelah tawaf ifadah.
  7. Mabit di Mina: Bermalam di Mina pada hari-hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
  8. Melontar Jumrah: Dilakukan pada hari-hari tasyriq.
Tempat Tertib Haji
  1. Miqat: Tempat untuk memulai niat ihram.
  2. Arafah: Tempat untuk melakukan wukuf.
  3. Muzdalifah: Tempat untuk bermalam setelah wukuf di Arafah.
  4. Mina: Tempat untuk melontar jumrah dan bermalam pada hari-hari tasyriq.
  5. Masjidil Haram: Tempat untuk melakukan tawaf ifadah dan sa’i.

Cara Melakukan Tertib Haji

Ihram

Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji atau umrah. Jamaah haji harus mengenakan pakaian ihram dan melafalkan niat di miqat.

Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah adalah puncak ibadah haji. Jamaah haji harus berada di Arafah sejak tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbenamnya matahari.

Mabit di Muzdalifah

Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji harus bermalam di Muzdalifah hingga menjelang fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah. Di sini, jamaah mengumpulkan batu untuk melontar jumrah.

Melontar Jumrah Aqabah

Pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji melontar tujuh batu kecil ke arah jumrah aqabah di Mina.

Tawaf Ifadah dan Sa’i

Setelah melontar jumrah aqabah, jamaah melakukan tawaf ifadah di Masjidil Haram. Setelah itu, jamaah melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah.

Mabit di Mina dan Melontar Jumrah

Pada hari-hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), jamaah haji harus bermalam di Mina dan melontar jumrah ula, wustha, dan aqabah setiap hari.

Kesimpulan

Tertib haji adalah kunci untuk memastikan ibadah haji dilakukan sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Memahami dan melaksanakan tertib haji dengan benar akan membantu jamaah mencapai haji yang mabrur. Dengan mematuhi urutan, waktu, dan tempat yang telah ditetapkan, jamaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.

Leave a Reply

Mulai Chat
1
Butuh Bantuan?
Assalamu'alaikum.....

Terima kasih telah menghubungi Ambassador Tour Sukabumi.
Ada yang bisa kami bantu?
Silahkan sampaikan kepada kami apabila anda memerlukan informasi seputar program Umrah atau Haji Khusus di Ambassador Tour
Bozkiemz